Pages

Pahlawan Pejuang Kelaparan

Sabtu, 18 Mei 2013

Kepahlawanan menurut reverensi yang pernah saya baca pada masa orde baru adalah sosok pejuang yang dibatasi hanya pada peran peran tertentu agar tidak merugikan dan mengancam posisi kekuasaan diktator Suharto. Adapun tokoh tokoh nasional yang berperan dan mempunyai jasa besar pada kemerdekaan Indonesia dari kolonialisme Belanda tidak dikategorisasikan sebagai pahlawan negara. kasian ya..

67 tahun sudah Indonesia Merdeka namun kemerdekaan itu belum sepenuhnya terjadi. mungkin bisa dibilang kemerdekaan yang belum memerdekakan. Itulah opini realitas kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia saat ini menurutku. Berbagai kasus yang terjadi dan telah menjadi konsumsi publik sepanjang waktu melalui Media Masa itu menggambarkan kegamangan bangsa akan hakikat kemerdekaannya. iyya egak sih..



Para pahlawan menjadi simbol kekuatan sebuah peradaban, kata banyak orang. Berarti apakah hilangnya para pahlawan adalah isyarat matinya sebuah peradaban? jika iyya, dimana eksistensi pahlawan dijaman yang seperti ini? bukankah peradaban sekarang masih berlangsung? bingung ya? aku aja yang nulis bingung wkwk.. entahlah ngomng apa aku ini hehe

Pada dasarnya bangsa kita sudah merdeka berkat perjuangan mereka para pahlawan nasional yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang berperan secara langsung maupun dibalik layar. Jasa beliau semua tidak dapat dibayar dengan apapun apalagi uang, tak dapat dibayar sebanyak apapun. Berkat mereka semua kita dapat menikmati keindahan alam dengan tenang.. bagi yang muslim mari kita hadiahkan mereka semua dengan bacaan surat Al-fatihah.. (aamiin)..

Namun Indonesia masih terjajah dalam beberapa hal gak sih pada dasarnya. Salah satunya sudut pandang secara ekonomi. Indonesia sebagai negara yang luas, berpulau-pulau, kaya atas sumber daya alamnya seharusnya lepas dari wajah kemiskinan kan. Namun realitanya tidak. Mereka tersebar di berbagai tempat, tidak di plosok tidak di tengah kota. Presentase kemiskinan di Indonesia hanya sering diperdebatkan ketimbang di akui. Hal itu menyebabkan kemiskinan bukan hal yang mengharukan lagi bagi banyak orang, iyya gak sih??  Kisah kisah kemiskinan yang hadir karena ketiadaan pilihan seperti pada acara acara realitishow yang sering digambarkan di sebuah stasiun televisi layaknya cerita pengantar tidur saja bagi banyak kalangan atas. 

Inilah sesunggughnya pahlawan kita..
pahlawan yang sering kita lupakan dan tidak diakui oleh negara..
pahlawan yang mempertahankan hidupnya tanpa putus asaa dan terus berjuang tanpa kenal lelah.
seorang nenek tua yang tinggal dikawasan kost teman saya meyda yang tak jauh dari kampus UIN-SUKA. beliau sebatang kara, umurnya berkisar 70an yang berjalannya sudah bungkuk dan lambat. seorang ibu tua yang selalu bekerja berjualan jajanan didepan poskamling depan rumah yang di tumpanginya. sayangnya beliau tak seberuntung keliatannya, pemilik rumah yang ditumpanginya cukup galak, tak hanya dari ceritanya akupun beberapa kali melihat kegalakannya. simbah itu senang jika di sapa, apalagi ketika mau mendengarkan keluh kesahnya. suatu hari simbah bercerita magnya kambuh dan dia meminta sedikit nasi kepada sang pemilik rumah dan yang simbah dapatkan bukan semangkuk nasi melainkan bisa dibilang sebaskom cacian, kata simbah setelah kejadian itu simbah terima nahan sakit dari pada minta nasi lagi. simbah terus beli ubi seharga 4rb satu kilo untuk dimakan dua hari. mendengar cerita simbah membuat hati ini tertusuk cukup dalam. Namun dalam keadaan serba kepepet seperti itu beliau tetap rajin dan taat dalam beribadah.Inilah pahlawan kita hari ini, segelincir cerita pahlawan yang tak dianggap, mereka yang hari harinya berperang dengan rasa lapar dan rasa ketidak nyamanan. 

Mereka yang lapar tapi tak mau mencuri. kumpulan manusia yang lapar tapi suci. mereka tak menggugat, membangkang apalagi melakukan sebuah perlawanan. Mereka jalani kehidupan ini dengan penuh kehormatan. tak seperti mereka yang berintelektual dan tak kelaparan namun rekening selalu mengembung ohhhh G0D miris liatnya..
Simbah itu memang tak sehebat RA.Kartini, tak seanggun Dewi Sartika, tak sebijak bung Hatta, tak sepemberani bung Karno. Tapi mereka bersifat seperti sang pahlawan pahlawan kita. Pengorbanan mereka yang membuat kita bisa hidup seperti sekrangn ini. Hidup dalam kecukupan dan penuh dengan kesyukuran, dan beberapa dari mereka menikmati kemewahan.
semoga Tuhan selalu mengijinkan kita untuk selalu berbagi dengan mereka aamiin :'''


1 komentar:

  1. sering banget dengar istilah, INDONESIA BELUM MERDEKA SEUTUHNYA....
    maknya cukup luas... include kasus para koruptor...

    mampir ke blog saya yah sob, ditunggu... salam solid ^^

    BalasHapus

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS